Biar Semesta yang Menggenggammu

Aku pernah bersikukuh menunggumu kembali. Aku pernah berusaha menyerahkan semuanya hanya agar kamu dapat melihat bahwa aku rela berkorban. Seakan-akan dengan begitu, kamu akan sadar bahwa hanya aku lah yang bisa mencintaimu sehebat ini. Namun, lambat laun aku sadar. Ternyata aku penuh kurang. Aku sadar tak bisa menjadi apa yang kamu butuhkan. Aku akui itu dan aku menerimanya

Aku sadar diri. Aku tak akan menunggumu lagi. Aku tak akan berharap kamu akan menangis, meminta maaf, dan menyesali apa yang kamu lakukan padaku dulu. Aku tak akan memohon-mohon agar kau melihat ke arahku lagi. Akan ku lepas semuanya. Bukan karena aku berhenti menyimpan rasa, tapi justru karena ini bentuk wujud rasa terbesarku padamu. 

Aku sadar, di masa depan akan ada hari di mana kita akan menjadi asing kembali. Dan saat hari itu tiba, tidak akan ada lagi titik untuk bisa kembali lagi. Hatiku pasti akan hancur berkeping-keping lagi. Aku pasti harus membangun diriku lagi. Aku pasti akan merasakan dahsyatnya perih itu lagi. Namun tak apa, aku menerimanya, akan ke lepaskan semua, biarlah semua yang terjadi akan terjadi. Aku tak punya kekuatan lagi untuk menahanmu. Karena sudah jelas jawabannya bukan aku. Aku tak akan pernah dapat bersaing dan akan selalu menjadi Si Kurang.

Suatu hari aku akan baik baik saja. Semoga. Aku percaya itu. Aku tidak tahu butuh berapa lama aku sembuh, tapi setiap detiknya akan kucoba lewati. Akan kucoba rajut kembali hidupku sendiri.

Aku sudah kehilangan mu lama sekali, tapi rasanya perjalanan untuk sembuh ini baru saja dimulai. Aku harap, perjalanan ini tak akan berlangsung selamanya. Aku harap aku dapat punya waktu dalam hidupku di mana aku bisa merasakan hati yang ringan kembali.

Aku tak akan menunggumu lagi. Aku tidak akan berharap apapun lagi. Ku lepas engkau dengan semua harapan dan mimpi kita dulu, dengan semua kenangan dan hal-hal lainnya yang hanya kita berdua yang tau. Karena ketika nanti hari itu tiba, aku tak akan sanggup untuk menyimpan semuanya sendiri. Jadi, kubiarkan semesta yang menyimpannya. Agar semua yang ku ikhlaskan tetap abadi di genggamannya. 


Terbanglah dan bawa ikhlas terbaikku



Originally posted on Medium

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memulai cerita

Happy First-Monthsary!!

One O' Seven